Kamis, 16 Januari 2014

Mahasiswa Kreatif, Visioner Bangsa



Mahasiswa Kreatif, Visioner Bangsa
 Oleh: Umi Mukaromah

Dalam situasi seperti ini Indonesia siap atau tidak siap, terbawa masuk dalam percaturan dunia. Yang menjadi masalah, bersamaan dengan globalisasi, kondisi masyarakat bangsa Indonesia sedang sangat lemah dan memprihatinkan. Bagaimana dapat memiliki daya saing global, bila bangsa sedang mengalami krisis sosial, politik, ekonomi, budaya dan moral?
Tampaknya, mahasiswa selalu menarik untuk dibicarakan. Mereka diharapkan mampu menatap masa depan, menjadi pembaru dalam masyarakat. Ironisnya, banyak kaum muda terutama mahasiswa yang tidak menyempatkan dirinya untuk memikirkan urusan bernegara. Maraknya tindakan kekerasan dan kerusuhan yang dilakukan oleh mahasiswa tentunya menjadi cambuk saat ini, semangatpun semakin terkikis. Padahal stabilitas suatu negara berkaitan erat dengan kesejahteraan warga masyarakatnya. Bagaimana mahasiswa mesti menyikapi dan mengarungi arus zaman yang kian cepat berubah? Atau jika tidak mereka akan dilindas oleh perubahan itu sendiri.
Perlu diketahui bahwa mahasiswa merupakan aset bangsa, agen perubahan sosial (agent social of change), dan pemegang kebijakan masa depan. Mahasiswa Indonesia ditantang oleh kenyataan yang melanda negerinya sendiri untuk mengembangkan aksi-kongkrit dalam bentuk sekreatif mungkin. Mahasiswa sebagai pewaris, penerus cita-cita perjuangan bangsa dan sebagai sumber insani bagi pembangunan nasional, ibarat mata rantai yang tergerai panjang. Posisi mahasiswa dalam masyarakat menempati mata rantai yang paling sentral dalam artian bahwa, kaum muda berperan sebagai pelestari nilai budaya, kejuangan, pelopor, dan perintis pembaruan melalui karsa, karya, dan dedikasi. Selain itu mahasiswa juga mempunyai peran dalam menggerakkan pembangunan sekaligus menjadi pelaku aktif dalam proses pembangunan nasional serta berperan dalam memperkokoh persatuan dan kesatuan bangsa.
Kiprah dari banyak organisasi sebagai tempat berhimpunnya mahasiswa, kini harus dievaluasi kembali. Yang jelas, banyak orgnaisasi mahasiswa yang belum dapat melahirkan satu model pemikiran yang mampu menunjang arah perubahan. Substansi pemikiran dan pesan moral di dalam gerakan mahasiswa saat ini begitu sempit, bahkan hampa dari makna moralitas pergerakan yang semestinya. Padahal, sebuah peradaban yang unggul dimulai dari munculnya pemikiran-pemikiran besar. Karena itu, gerakan intelektual dari mahasiswa harus segera dibangkitkan agar mampu melahirkan pemikiran-pemikiran besar untuk menciptakan perubahan dan pembaharuan dalam berbagai bidang.
Sebagai seorang mahasiswa yang tinggal dan hidup di Indonesia. Perjuangan hidup untuk membangun kehidupan pribadi, tidak harus mengesampingkan wawasan kebangsaan, yang akhir-akhir ini diletakkan di bawah kepentingan yang bergeser dari cita-cita para pahlawan pendiri bangsa. Dengan berpikir positif, berjiwa kreatif, dan bertindak efektif,  hidup dapat dijalani dengan konstruktif, sehingga dapat mensukseskan bangsa. Kreativitas, inovasi, inspirasi, selain menciptakan sesuatu yang baru dalam kejadian sehari-hari diwujudkan dalam bentuk mengatasi masalah yang ditemui dengan cara-cara yang lebih cerdas. Pola pikir mahasiswa yang kreatif sebenarnya tidak jauh berbeda dari cara pikir orang lain. Yang berbeda adalah bagaimana ia dapat mengondisikan dirinya terhadap suatu masalah. Mahasiswa patut untuk selalu berkarya dalam bentuk apapun. Dengan karyalah mahasiswa dapat membuktikan eksistensi dirinya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar